Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati minta ke murid-siswi di semua Indonesia supaya tidak gampang patah semangat. Disamping itu dia minta ke semua murid dan siswi tidak untuk mudah menyambat. Ke-2 karakter itu ditegaskan tidak membuat maju tapi malah bisa menjadi penghalang.
“Jika kalian cepat sekali menyambat itu orangtua kalian akan jadi sulit juga. Besarnya kalian bisa menjadi gampang sekali untuk menyambat sedikit-sedikit menyambat sedikit ada kesusahan,” kata Sri Mulyani pada acara Kemenkeu Mengajarkan 5, Senin (30/11/2020).
Oleh karena itu, Bendahara Negara itu inginkan supaya angkatan penerus bangsa intinya murid-siswi yang sekolah, mempunyai psikis yang kuat. Minimal itu dapat dimasukkan ke hati mereka semenjak umur dini.
“Kalian ngomong ke hati kalian sendiri, saya ialah anak yang kuat saya dapat ini,” tambah ia.
Ia menambah, bila psikis beberapa anak telah terjaga kuat karena itu mereka akan gampang memikir positif. Minimal efeknya akan baik ke Indonesia.
“Dalam masalah ini beberapa anak yang berani yang sehat yang pemikirannya terus positif ini yang selanjutnya akan mengakibatkan Indonesia dapat menangani Covid-19 ini kita dapat menangani apa saja rintangan negara kita,” terang ia.
Awalnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengibaratkan mengurus keuangan negara sama seperti seperti mengurus uang pungutan kas di kelas. Karena, uang yang dihimpun itu sama akan digunakan untuk kepentingan bersama.
“Namanya uang kemungkinan sama. Uang di dalam rumah, uang belanja kalian atau uang di sekolah kalian di kelas. Selaku bendahara kelas mempunyai apa kumpulkan pungutan dari rekan-rekan dan kita untuk jadikan satu uang bersama,” katanya dalam Kemenkeu Mengajarkan 5, secara virtual di Jakarta, Senin (31/11/2020).
Namun langkah penghimpunannya berlainan. Karena, uang negara dihimpun lewat pembayaran pajak dari beberapa harus pajak di Indonesia. Disamping itu, uang negara bisa juga mengambil sumber dari segi bea masuk dan akseptasi cukai.