Mendix Bawa Teknologi Low-Code Percepat Pengembangan Aplikasi

Membuat suatu program untuk perusahaan tidak semudah yang dipikir. Mendix mengatakan jika sekitaran 55 % perusahaan di dunia memerlukan waktu 6 bulan sampai 3 tahun untuk meningkatkan program dimulai dari pengaturan gagasan sampai siap dikeluarkan.

Ini rawan mengakibatkan project tujuan terlambat, Agen bola terpercaya dan momen usaha yang diincar juga terlewatkan. Ditambahkan, sumber daya manusia Indonesia di bagian peningkatan program yang banyaknya masih kurang.

Bahasa pemrograman atau coding yang condong sulit menjadi satu diantara rintangan besarnya. Situs agen bola Walau sebenarnya keperluannya tinggi sekali, ingat sebagian besar industri sekarang bertopang pada digital.

Menjawab keperluan itu, Siemens Digital Industries Software mendatangkan Mendix. Mendix sebagai produk piranti lunak dengan tehnologi low-code yang bisa mempermudah peningkatan program handphone (mobile apps) atau program desktop dengan pemakaian coding yang minimum. Di Indonesia, Mendix dialokasikan oleh PT. ACA Pacific Indonesia.

“Pada intinya program baik yang ada di web, piranti computer atau piranti bergerak ialah cuma salah satunya bentuk opsi engagement antara penyuplai service dengan pemakai. Tapi ini hari pendekatan lewat program telah masuk ke dalam target utama setiap organisasi untuk selalu dapat berkaitan dalam kompetisi usaha,” terang Baran Abdaha, Regional Business Development Manajer, PT ACA Pacific Indonesia dalam penjelasannya, Kamis (4/2).

Diteruskan Baran, adopsi Mendix sebagai Low Kode Application Basis, akan menolong untuk menekan barriers of entry saat organisasi putuskan membuat program bagus untuk keperluan intern atau pendekatan ke pelanggannya.

“Mendix sebagai basis telah sediakan satu tempat untuk organisasi untuk memulai meningkatkan program tanpa terjerat dalam masalah pengadaan developer, kerjasama antara stakeholders atau operasinya,” kata Baran.

Keringanan yang ditawari oleh Mendix ini pada konsepnya searah dengan sasaran pemerintahan Republik Indonesia, untuk penuhi keperluan sembilan juta bakat digital di tahun 2035. Apa lagi mengarah pada laporan e-Conomy SEA dengan judul “At Full Velocity: Resilient and Racing Ahead”, Indonesia berpotensi ekonomi digital yang tumbuh cepat dan diprediksikan akan capai 124 miliar dollar AS di tahun 2025 kedepan.

 

Updated: May 5, 2023 — 6:56 pm

Leave a Reply

Your email address will not be published.